HEADLINE HARI INI ►►SELAMAT DATANG DI WEB MTS FUTUHIYYAH KWAGEAN | PP FATHUL ULUM KWAGEAN KEDIRI JAWA TIMUR

Kunjungan Kerja Pengawas Pendidikan, Kemenag RI ke MTs Futuhiyyah

 

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan keislaman di Kabupaten Kediri, Kementerian Agama Kabupaten Kediri melalui pengawas pendidikannya melakukan kunjungan kerja ke MTs Futuhiyyah pada Sabtu, 24/9. Kunjungan tersebut adalah yang pertama kalinya dilakukan ke MTs Futuhiyyah Kwagean, Kepung, Kediri. Kunjungan tersebut pertama kali dilakukan oleh mantan assesor madrasah, Bapak Bachrudin, M.Pd.

Sebagai pengawas yang melakukan kontrol terhadap sekolah di bawah lingkup Kemenag, Kediri, beliau mengungkapkan bahwa beliau kagum terhadap jumlah siswa yang melebihi seratus orang siswa yang ada pada sekolah yang baru berdiri. Selain itu, beliau memberikan apresiasi yang luar biasa karena pada awal berdirinya sekolah MTs Futuhiyyah, telah melampaui target yang seharusnya tidak dapat dicapai oleh sekolah baru pada umumnya.

Beliau mengharapkan agar sekolah yang baru berdiri ini dapat menjadi sekolah yang profesional sejak awal. Beliau menawarkan melakukan pembinaan yang lebih lanjut kepada dewan guru MTs Futuhiyyah. Terlebih lagi, beliau langsung melakukan pembinaan terhadap dewan guru untuk menjadi bekal kebijakan MTs Futuhiyyah agar lekas menjadi sekolah profesional.

Beliau menyampaikan bahwa hal yang utama untuk menjadi sekolah profesional adalah membentuk karakter. Hal itu dapat diwujudkan melalui guru-gurunya sebagai contoh, barulah kebijakan-kebijakannya terhadap siswa. Untuk merealisasikan itu semua sekolah harus melakukan setidaknya lima hal berikut ini.

Pertama, berikan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan, siswa tidak lagi merasakan jenuh ketika belajar. Apabila terlihat siswa merasa bosan, pembelajarannya kurang efektif, guru harus membuat inovasi pembelajaran. Pembelajaran tidak harus di dalam kelas, di teras atau di emperan juga bisa dilakukan. Dengan demikian, siswa akan antusias mengikuti pembelajaran. Siswa juga akan antusias untuk menceritakan kejadian-kejadian yang mengasyikkan di lingkungan sekolah terhada keluarga dan teman-teman sepermainan di rumahnya. Oleh karena itu, kita akan mendapat promosi gratis dari siswa dan siswi kita serta orang tuanya.

Kedua, ciptakan rasa kekeluargaan. Rasa kekeluargaan sangat penting untuk dilakukan terutama berkaitan dengan karakter siswa. Sebagai contoh, Siswa diharapkan tidak lagi melakukan “ghosob”. Apalagi (sekolah) ini merada dilingkungan pesantren. Kita bisa saja memberikan slogan “Lebih baik nyeker daripada menggunakan sandal orang lain tanpa izin”.

Ketiga, kedisiplinan siswa dan guru. Guru harus disiplin baik dalam memulai pembelajaran maupun mengakhiri pembelajaran. Kedisiplinan penting untuk kelangsungan sekolah. Oleh karena itu, kedisiplinan harus dimulai dari diri sendiri dahulu. Otomatis, siswa akan dapat beradaptasi dengan hal itu. Kedisiplinan guru yang paling penting salah satunya adalah tidak ada guru yang mengajar pada dua sekolah. Hal itu dapat menyebabkan salah satu sekolah akan dianaktirikan. Apalagi swasta dan baru (seperti sekolah) ini. Jelas, negeri akan dinomorsatukan. Beliau meminta agar guru muda siap sedia untuk membangun sekolah ini sepenuh hati dengan ikhlas.

Keempat, perhatikan penampilan luar. Penampilan luar adalah hal yang paling fatal karena langsung dapat dilihat oleh orang lain. Seseorang akan dilihat tingkat profesionalitasnya walaupun sekilas dari pakaiannya. Contohnya, ketika saya menggunakan seragam dinas ke bank, pegawai bank lebih menghormati daripada ketika saya menggunakan kaos saja. Misalnya, Seragam dan atribut lengkap layaknya pegawai kedinasan. Sepatu hitam yang tidak bertali walaupun bukan pantofel. Terlebih lagi jika menggunakan dasi.

Kelima, pembinaan khusus untuk siswa terampil. Guru harus lebih selektif terhadap siswanya. Setidaknya, guru harus bisa mengidentifikasi minimal dua saja siswa yang bisa diasah kemampuannya melalui pembinaan. Ada beberapa mata pelajaran yang bisa langsung mengidentifikasi beberapa keterampilan siswanya. Pada lembaga pendidikan tingkat madrasah atau di bawah naungan Kementrian Agama ada kompetisi yang bernama Kompetensi Sains Madrasah (KSM) yang berisi kompetisi di berbagai mata pelajaran seperti IPA, IPS, atupun Matematika. Jika sudah teridentifikasi siwanya, maka guru bisa melakukan pembinaan lebih kepada siswa tersebut. Pembinaan kepada siswa terampil difungsikan untuk untuk melatih mental para siswa. Setidaknya pada tahap ini yang perlu dibicarakan lebih adalah mental para siswa ketika akan lomba. (MTs Futuhiyyah Kwagean, Kepung, Kediri)